Berita24.com -Berakhirnya puasa Ramadan ditandai dengan bergemanya takbir, tahmid dan tahlil sebagai tanda kesyukuran meraih kemenangan,...
Berita24.com-Berakhirnya puasa Ramadan ditandai dengan bergemanya takbir, tahmid dan tahlil sebagai tanda kesyukuran meraih kemenangan, kembali ke diri yang suci. Idul fitri menjadi sarana utama untuk menyampaikan pesan kebaikan. Lapangan dan masjid-masjid demikian penuh jamaah yang menghadiri dan melaksanakan sholat idul fitri.
Demikian pula bertempat di lapangan Hargomulyo Gedangsari Gunungkidul Yogyakarta (rabu, 5 juni), kaum muslimin berduyun-duyun memadati shaf-shaf yang diatur oleh Panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI). Orangtua, remaja dan anak-anak memadati lapangan sepakbola yang berada kurang lebih 30 Kilometer dari kota Yogyakarta tersebut.
Khatib Ustadz Machnun Uzni, S.I.Kom yang berlatar belakang motivator parenting sekaligus wartawan berita24.com mengangkat tema mudik dan silaturahmi dalam menyiapkan generasi pemenang. Fenomena idul fitri yang boleh jadi menjadi ciri khas masyarakat kita adalah budaya mudik. Ada tarikan untuk pulang di akhir Ramadan. sebagaimana kehidupan menuju kematian. Kampung kelahiran adalah tarikan kehidupan, untuk sekedar bernostalgia dengan kenangan atau menghapus peristiwa masa silam.
Pasti ada persaudaraan erat yang disambungkan. Ada persahabatan akrab yang dihubungkan ulang. Inilah tarikan kasih sayang, betapa sangat berharga saudara atau sahabat yang singgah dalam kehidupan.
Jarak dan uang tidak lagi menjadi sebuah penghalang. Kelelahan dan menguras isi tabungan berganti dengan kegembiraan manakala bersua dengan saudara dan kawan. Orangtua lega, tetangga kiri kanan menyapa dengan penuh kehangatan. Inilah hari raya kasih sayang hari kemenangan.
Sementara itu sisi silaturahmi diangkat dengan membahas bagaimana hubungan pribadi, keluarga, dan bermasyarakat akan membawa dampak nilai kebaikan untuk perbaikan bangsa. Dari keluargalah dipersipakan calon pemimpin penerus bangsa yang jujur dan bertanggung jawab.
Hal yang cukup menarik dari pelaksanaan sholat idul ffitri dilapangan Gedangsari ini adalah kompaknya masyarakat dari berbagai masjid dan mushola untuk berhimpun bersama dalam melaksanakan sholat idul fitri di satu tempat sehingga nampak syiar lebaran 1 syawal 1440 H. Dan nampak tumpah ruahnya jamaah menjadi rezeki para pedagang mainan semisal balon yang menjual disekitar jalan masuk lapangan dengan diatur rapi oleh petugas sehingga tidak mengganggu kekhusyuan pelaksanaan sholat idul fitri.