Page Nav

HIDE

Ads Place

Jatuh Korban Jiwa saat Aksi Mahasiswa di Sultra

Mahasiswa Universitas Halu Oleo yang gugur dalam aksi. Foto : Berita24/Uzni Gumbira  Berita24.com - Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh...

Mahasiswa Universitas Halu Oleo yang gugur dalam aksi. Foto : Berita24/Uzni Gumbira 
Berita24.com - Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh ribuan mahasiswa, yang terdiri dari beberapa elemen mahasiswa seperti, IMM Sultra, KAMMI, HMI Cabang Kendari, GMNI Kendari, KBM IAIN Kendari, KBM UMK, KBM UHO, KBM Mandala Waluya, KBM STIMIK Bina Bangsa dan sejumlah elemen lain berakhir bentrok dan mengakibatkan sejumlah mahasiswa luka-luka dan satu meninggal dunia atas nama Randi pada Kamis (26/9).

Duka mendalam bagi mahasiswa Indonesia terutama Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sulawesi Tenggara (Sultra) dimana almarhum Randi berkecimpung dalam dunia aktifis.

Randi mahasiswa Perikanan Universitas Halu Oleo (UHO) yang tewas saat mengikuti aksi itu, dikenal sebagai salah satu kader IMM Sultra yang sangat militan dan loyal. Randi tercatat sebagai kader Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Fakultas Hukum dan Ilmu Adminsitrasi  (FHIA UHO) angkatan Kedua.

Marsono selaku ketua Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Sultra mengatakan, "Saat ini kader IMM Sultra dan se-Indonesia sangat berduka atas insiden yang menyebabkan IMMawan Randi meninggal." Lanjutnya, sangat disayangkan peristiwa yang menewaskan Kader kami, apalagi almarhum Randi ini, meninggal karena tertembak senjata api, saat mengikuti aksi kemarin. Seharusnya polisi menjaga mengarahkan dan mengawal masa aksi, bukan menembaknya. "Kalau penembakan ini terus dilakukan kepada mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa maka kami yakin, ini akan membangunkan amarah mahasiswa dan masyarakat Indonesia kepada pemerintah dan aparat keaman, dan ini bisa berbahaya bagi Indonesia," ucapnya.

Ketua DPD IMM Sultra ini, menegaskan bahwa IMM se Indonesia khususnya IMM Sultra akan membawa kasus kematian adik kami ini keranah hukum. DPD IMM Sultra meminta agar mencopot Kapolres Kendari, Kapolda Sultra dan Kapolri atas jatuhnya korban nyawa dalam aksi ini.

Sementara itu melalui sambungan telepon, Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sultra Arifuddin  Bakri mengatakan, "Mengutuk keras atas jatuhnya korban dalam aksi yang dilakukan elemen mahasiswa. Ruang demokrasi, aksi menyuarakan aspirasi dijalanan merupakan hak masyarakat serta perlu mendapat jaminan keamanan,".

Selain Randi, mahasiswa yang gugur dalam aksi di Sulawesi Tenggara bertambah satu atas nama La Ide Muhammad Yusuf Kardawi.

Penulis : Uzni Gumbira

Ads Place